Sabtu, 07 Maret 2015

PESONA MUSEUM KARST WONOGIRI

Pendahuluan
A.  Latar Belakang
Wonogiri dikenal dengan nama kota gaplek. Kota yang memiliki bebatuan dan pemandangan alam yang menakjubkan. Bukan hanya nasi tiwulnya saja yang terkenal tetapi wonogiri juga terkenal akan keindahan alamnya yang masih asri dan cenderung belum tersentuh tangan manusia yang usil. Wonogiri memiliki 1 museum yang sangat terkenal yaitu “museum karst”. Di dalam karya ilmiah ini penulis akan membahas tentang museum karst dan beberapa objek wisata di kota Wonogiri.
B.   Rumusan Masalah
1.      Apa saja objek wisata yang ada di Wonogiri?
2.      Apa isi dari “ museum karst ’’ di kota Wonogiri?
3.      Bagaimanakeadaan alam di kota Wonogiri?
C.   Tujuan
1.      Mengetahui objek wisata apa saja yang terdapat di kota Wonogiri.
2.      Mengetahui tentang museum karst.
3.      Mengetahui keadaan alam di daerah Wonogiri
D.  Metode Pengumpulan Data
Dalam karya tulis ini penulis menggunakan metode pengumpulan data :






PEMBAHASAN

A.           Objek Studi
Museum Karst
Museum Karst Pracimantoro ini terletak di desa Gebangharjo, kecamatan Pracimantoro, Wonogiri. Kurang lebih 1 jam perjalanan dari Wonogiri kota. Museum Karst ini dinilai sebagai museum terbesar dan terunik di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri terdapat setidaknya 3 museum karst tapi hanya di Wonogiri yang menggambarkan keseluruhan kondisi di Indonesia. Museum karst Pracimantoro didirikan pada tahun 2008 dan efektif menjadi tempat wisata pada tahun 2010.
Lokasi yang berada di kawasan perbukitan gamping semakin menambah daya tarik untuk dikunjungi. Sesuai dengan namanya, karst merupakan istilah dari bahasa Yugoslavia yang merujuk pada wilayah yang terdiri dari batuan yang mudah larut seperti batu gamping. Hamparan sawah serta hutan jati dapat kita nikmati seraya memasuki kawasan museum karst. Di sekitarnya terdapat beberapa gua yang keberadaannya juga masih berkaitan dengan fungsi museum.
Menurut Agung, salah seorang pemandu museum, lokasi didirikannya museum ini memang sengaja diletakkan di kawasan perbukitan gamping. Dengan tujuan para wisatawan yang berkunjung dapat belajar mengenai batuan karst dan sejarah gua. Ada tiga fungsi yang didapatkan ketika kita mengunjungi museum karst. Yakni fungsi pendidikan, fungsi rekreasi sekaligus menjaga keberadaan situs atau fungsi lindung.
Untuk masuk di dalam museum tidak dikenakan biaya alias gratis. Namun, di loket kawasan wisata ada tarifnya karena museum karst berada di lokasi wisata Gua di Pracimantoro. Tiket masuknya beda-beda. Pada hari Senin sampai dengan Sabtu sebesar Rp 3.000 sedangkan hari Minggu Rp.4.000. Bagi yang membawa kendaraan juga dikenakan biaya masuk. Kendaraan besar seperti bus sekitar Rp 10.000, mini bus sekitar Rp 5.000, mobil Rp 3.000 dan sepeda motor Rp 1.500. Oh ya, museum karst pada hari Jumat tutup sementara hari-hari yang lain tetap buka termasuk hari Minggu. #harga sewaktu-waktu bisa berganti.
Ada 7 Gua yang mengelilingi Museum Karst ini:

Gua Tembus
 
            Gua ini terletak paling dekat dengan pintu masuk museum karst. Gua Tembus adalah jenis gua horisontal kering. Gua ini memiliki lorong gua sepanjang 120 m. Ketika memasuki gua dari sisi yang satu maka akan keluar dari sisi yang lain. Gua Tembus ini memiliki filosofi bahwa kalau kita minta pada Yang Maha Kuasa niscaya akan diberi jalan terang (petunjuk).

Gua Mrico/Mrica
 
            Gua ini terletak 300 meter dari Gua Tembus. Dahulu gua ini digunakan untuk meditasi karena ada ruang ceruknya (gua kecil), sekarang pun masih bisa juga digunakan untuk meditasi. Filosofi dari gua ini adalah bumi ini sebenarnya kecil, ibarat manusia adalah molukel, sangat kecil tidak memiliki daya adapun ketika mendapat goncangan besar. Melalui Gua Mrico ini manusia diajak agar selalu langkah kita telah menyatu dengan alam, sejauh mana kita telah menghargai alam dan sejauh manusia merawat alam semesta ini.

Gua Sodong
 
            Gua ini berjarak kurang lebih 400 meter dari Gua Mrico. Gua ini berbentuk horizontal dan keadaanya basah. Panjang gua ini kurang lebih 1,75 km. Nama Gua Sodong berasal dari bahasa Jawa Kuno sad, yang berarti enam nafsu atu musuh dalam diri manusia. Yang dapat diartikan untuk membersihkan diri dari segala nafsu atau musuh dalam diri manusia.

Gua Gilap
 
            Gua ini berbentuk horizontal dan vertikal. Keadaannya gua ini lembab. Gilap atau gumilap berarti berkilat. Gua ini diawali dengan lubang yang sempit dan memiliki kedalaman yang cukup jauh. Konon ditengah gua ada stalagmit yang tumbuh ke atas menyerupai tongkat. Menurut cerita para peziarah diyakini sebagai tongkat dewa brahma. Suatu bagian dalam gua ini di kedalaman tertentu tidak pernah mendapat sinar matahari.

Gua/Luweng Sapen
 
            Gua (Luweng=basa jawa artinya Jurang) yang berbentuk vertikal dan dalam keadaan basah ini mempunyai kedalaman 40 meter. Sarana dan prasarana dari gua ini masih terbilang minim cukup menyulitkan akses untuk mencapai gua ini. Sehingga perlu pembenahan sarana dan prasananya. Gua ini mempunyai filosofi agar manusia senantiasa introspeksi diri.

Gua Sonya Ruri

            Gua ini masih sulit terjangkau. Sehingga belum ada penelitian lebih lanjut tentang gua ini. Tapi bukan berarti gua ini tidak menarik untuk dikunjungi.Jadi saya tidak ambil foto dan tidak aku posting karena dari informasi yang aku terima dari pengurus Museum Gua nya tidak menarik untuk di lihat. Gua ini mempunyai filosofi bahwa hakikat hidup dalam kehidupan adalah manusia harus memperkaya penemuan jati diri dalam dirinya.

Gua Potro Bunder
 
            Gua ini berbentuk horizontal. Dalamnya kering. Pintu masuk yang satu tembus ke pintu masuk yang lain. Panjangnya gua ini sekitar 75 meter.

Museum Karst Pracimantoro merupakan karya 'Masterpiece' Wonogiri. Bangunan yang menelan dana sekitar 21 milyar ini telah diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 30 Juni 2009 dengan ditandatanganinya Prasasti Museum Karst Indonesia di Kabupaten Sragen Jawa Tengah. Museum berlantai tiga ini terus berbenah untuk menyambut kunjungan wisatawan. Nah, jangan mengaku sebagai Wong Wonogiri kalau belum berkunjung ke objek wisata di Pracimantoro ini

Museum kars Pracimantoro juga diklaim telengkap sedunia. Di sana digambarkan berbagai macam batu kars di dunia. Untuk memermudah pembelajaran di dalam museum terdapat panduan berupa pemutaran vidio yang dilengkapi dengan layar monitor yang cukup besar.
Dari sisi tata bahasa, kata “karst” berasal dari bahasa Yugoslavia, yang merunjukan daerah bebatuan atau kawasan bebatuan. Museum karst Wonogiri terdiri dari dua lantai. Di lantai pertama di pajang berbagai bebatuan. Di lantai 2 masih ada bebatuan tetapi ada replika dari goa dan juga gambaran kehidupan manusia purba.
Museum ini berbentuk Piramida terbalik. Jika dilihat dari atas ketinggian kawasan bukit bebatuan yang melingkari musim karst, maka gedung atau bangunan musium ini tampak gagah dan indah. Di atas bukit juga terdapat sejumlah sarana ibadah yaitu Masjid, dan Pura.
Di sekitar lingkungan museum karst juga terdapat berbagai jajanan khas Wonogiri.Sarana umum jalan memermudah perjalanan menuju obyek wisata musium karst. Karena  jalan dari kota kecamatan Pracimantoro sudah beraspal, sampai di kawasan karst. Sebagian cor beton.

B.           Objek Wisata

1.   Air Terjun Setren,Slogohimo.

Kecamatan Slogohimo merupakan salah satu kecamatan andalan penghasil pendapatan asli daerah (PAD) Wonogiri. Apalagi jika ditilik dari letak geografis, maka wilayah Slogohimo menjadi daerah persimpangan yang cukup ramai. Jika ke timur, akan menuju wilayah Kecamatan Purwantoro yang menjadi daerah perbatasan dengan wilayah Jawa Timur, sementara jika ke selatan akan menembus wilayah Jawa Timur pula. Potensi alam pegunungan menjadi salah satu sumber penghasil devisa domestik, yakni air terjun Girimanik yang berada di Desa Setren. Daerah ini bisa dikatakan menyerupai daerah Tawangmangu, Karanganyar, cuma daerah Setren belum begitu dikenal oleh masyarakat luas.
Namun jika ditilik dari kondisi alam, keindahan dan kesejukannya sama dengan wilayah Tawangmangu yang dingin.Oleh karena itu, sejak tahun 2000, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mencoba mengembangkan wisata alam pegunungan air terjun Girimanik. Camat Slogohimo, Soemarjo, mengatakan kekayaan alam pegunungan menjadi salah satu andalan daerah Slogohimo. Bahkan, Pemkab Wonogiri juga menaruh harapan besar dari daerahpegununganGirimanik.
Di wisata alam Girimanik terdapat tiga air terjun, yakni air terjun Manikmoyo, air terjun Condromoyo, dan air terjun Tejomoyo. Daya tarik fisik berupa pemandangan alam pegunungan yang asri dan alami, menjadikan air terjun tersebut bisa jadi andalan pengembangan pariwisata. Setiap tahun, di Setren dilangsungkan upacara adat susuk wangan, yakni upacara syukur dari warga Setren atas hasil bumi yang diraih. Saat upacara susuk wangan itu, pengunjung wisata bisa melihat ratusan ayam panggang yang dipersembahkan oleh para petani kepada Sang Khalik.. Selain itu, guna menunjang wisata alam dan wisata agrobisnis, masyarakat juga mulai menanam dan mengembangkan tanaman stroberi dan nilam (dilem). Tanaman stroberi,  saat ini dikembangkan oleh anggota Kelompok Tani Girimanik. Lahan di Girimanik memang sejuk sehingga cocok untuk dikembangkan tanaman stroberi. Sebanyak 400 batang telah dikelola Kelomtan Girimanik dengan luas lahan satu hektare. Tanaman itu dikembangkan dan dikelola oleh 10 kepala keluarga.
Akses
Berjarak sekitar 40 km dari pusat kota Wonogiri ke arah timur menuju Ponorogo.  Dari kota Wonogiri perjalanan di arahkan ke Slogohimo ke arah utara, sekitar 10 km dengan jalan yang menanjak hingga pintu masuk air terjun.  Selanjutnya dari pintu masuk perjalanan diteruskan ke Bumi Perkemahan.
Untuk menuju Air Terjun Manik Moyo diperlukan waktu sekitar 5 menit dari lokasi perkemahan.  Sedangkan untuk ke Air Terjun Tejo Moyo diperlukan waktu 30 menit dari bumi perkemahan  dengan mengambil arah jalan lain menuruni lembah.  Dan untuk ke air terjun yang ketiga Condromoyo, dari jalur kedatangan tepat di persimpangan antara bumi perkemahan dan Air Terjun Tejo Moyo mengambil jalan ke arah kanan.  Waktu yang diperlukan ke air terjun ketiga ini sekitar 15 menit.
Keunggulan Air terjun Setren Girimanik
Air terjun Setren Girimanik kondisi alamnya masih sangat alami, di tambah dengan hawa sejuk yang menyelimuti lereng gunung lawu, menambah kesegaran lingkungan di Air Terjun Setren. Air terjun setren sendiri memiliki tiga buah air terjun yang memiliki tingkat ketinggian masing-masing, yang menjadi maskot adalah air terjun tejomoyo yang memiliki jembatan gantung alami dan memiliki trek pegunungan yang menantang adrenalin di barengi dengan pemandangan hijau lereng gunung lawu, yang membuat routenya sangat cocok bagi para pecinta petualangan, lingkungan yang alami, hawa dingin, dapat membuat tubuh berelaksasi dari kepenatan kehidupan sehari-hari.
Ditunjang dengan iklim daerah desa setren yang dingin dan alami dapat membuat tubuh terasa nyaman, dapat diibaratkan tempat ini seperti puncak bogornya jawa tengah, yang memiliki ciri khas pemandangan alam yang sangat memanjakan mata, selain itu juga memiliki kebun botani alami yang dimiliki dan dikelola oleh Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, ada berbagai macam produk pertanian mulai dari sayur-mayur buah-buahan, terutama stroberi menjadi maskot kebun botani milik dinas Pertanian. Selain itu, sebelum masuk terminal utama pengunjung akan dimanjakan dengan hamparan Hutan Pinus yang hijau dan Asri, bagi para pengunjung yang hobi tracking dapat memanfaatkan pendakian ke gunung Semar, yakni salah satu puncak gunung Lawu yang memiliki trek yang cukup menantang dan belum terlalu banyak dikunjungi. Bagi para penimba ilmu kebatinan terdapat tempat pertapaan yang merupakan petilasan dari pangeran sambernyawa, yang dapat dijadikan wisata spiritual bagi masyarakat, selain itu juga memiliki sendang-sendang yang sering dijadikan sebagai tempat pemandian spiritual untuk membersihkan diri.
Tiket dan Parkir
Tiket masuk adalah Rp 5000 per orang.  Biaya parkir adalah Rp 2000 untuk kendaraan roda dua.
2.   Kahyangan
Kahyangan merupakan tempat wisata spiritula. Disini konon merupakan tempat petilasan (bekas) tempat Panembahan Senopati Ing ngalogo ( Pendiri Kerajaan Mataram Islam ) bertapa. Pada suatu hari dalam pertapaannya, didatangi Ratu laut selatan (Ratu Nyai Roro Kidul), yang bersedia membantu Panembahan Senopati untuk menjadikan raja di Tanah Jawa, dengan syarat semua Raja Mataram mau menjadi suami Nyai Roro Kidul. Dan akhirnya Panembahan Senopati bisa menjadi Raja di Mataram.
Sehingga sampai sekarang tempat ini banyak dikunjungi wisatawan lokal, terutama warga Yogyakarta, untuk bertirakat disini, apalagi di malam Jum'at Kliwon. Terutama warga Yogyakarta, yang merasa hidupnya telah berhasil, baik menjadi pejabat ataupun orang kaya, yang diperantauan ataupun yang tinggal di Yogyakarta dan sekitarnya.
Dan untuk warga di Wonogiri sendiri, tempat ini bisa dijadikan alternatif untuk melepas ketegangan setelah sekian lama bekerja. Disini bisa kita jumpai Kebun binatang mini ( Monyet dan burung ). Disamping itu bagi para petualang, perbukitan dikahyangan bisa dijadikan tempat untuk melemaskan otot, dengan mendaki bukit diatas air terjun. Dan khusus dibulan Syaban, terutama sehari menjelang bulan Ramadhon, banyak warga sekitar mandi2 (padusan) di sungai (kedhung) dibawah air terjun. ( Peringatan, kalau main2 ditepi kedhung harap hati2. Karena bebatuan disini licin, sehingga bisa mengakibatkan terpeleset) dan jatuh kedalam kedhung.
Transportasi, dari Wonogiri naik Bus Mini, tujuan Tirtomoyo. Turun di terminal Tirtomoyo, naik Angdes (Colt), tujuan Kahyangan. Ongokos kira2 Rp 3000 - Rp 4000
Bagi yang membawa kendaraan sendiri, dari Wonogiri (Perempatan Ponten) belok kiri, kejurusan Ponorogo. Sekitar 10 KM perjalanan, sampai Ngadirojo, belok Kanan, ke jurusan Baturetno. Kira2 30 menit perjalanan (kecepatan sedang), sampailah dipertigaan Karang Turi. Ambil jalan lurus, melewati jembatan. (Jembatan besar kearah Batu Retno).
Sekitar 3 Km dari sini, akan dijumpai pertigaan kearah kanan dan jembatan besar. Ikuti arah jembatan itu. 1 Km dari situ, terdapat pertigaan jalan yang salah satu sudutnya ada lapangan Banyak Prodo, belok kiri. Ikuti jalan beraspal, melewati Bedhingin, Cangkring dan kemudian Taman. Jangan lupa mampir ke Abah House. Jika anda kehabisan Bensin, bisa tambah bensin di Depot bahan bakar Abah, sekalian ganti olie. Kalo perlu, disebelah ada warung nasi dan minum.
Setelah kendaraan terisi bahan bakar, perjalan bisa dilanjutkan shingga sampai pertigaan Tumpuk.Ikuti jalanan yang menanjak, telusuri jalanan yang beraspal, sampai terminal Kahyangan.
Selanjutnya sedikit berjalan kaki, sampailah diair terjun, beserta gua kecil tempat/ petilasan pertapaan Panembahan Senopati.
3.   Waduk Gajah Mungkur  
Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur dibuat setelah pembangunan Waduk Gajah Mungkur selesai. Adalah merupakan suatu kebanggaan bahwa taman rekreasi Waduk Gajah Mungkur menjadi satu-satunya taman rekreasi bagi rakyat Wonogiri maupun rakyat diluar Kabupaten Wonogiri. Dikawasan obyek wisata ini juga dikembangkan Agrowisata berupa pembudidayaan berbagai jenis ikan tawar.
Selain itu juga diadakan event pariwisata Gebyar Gajah Mungkur yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Fitri selama dua minggu di Obyek Wisata/Taman Rekreasi Waduk Gajah Mungkur. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pentas kesenian selama dua minggu berupa pentas orkes melayu, campur sari dll dengan tujuan untuk  menghibur masyarakat yang berkunjung ke Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur. Event pariwisata ini dikunjungi tidak kurang oleh 100.000 pengunjung. Gebyar Gajah Mungkur ditutup dengan atraksi budaya Sedekah Bumi yaitu berupa upacara ritual yang dilaksanakan oleh Bupati Wonogiri dengan menyebar ketupat kepada pengunjung, setelah penyebaran ketupat dilanjutkan dengan atraksi tari-tarian tradisional di Obyek Wisata Sendang Asri.
Event pariwisata Gelar wisata budaya juga dilaksanakan di Obyek Wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur, pada bulan Sura setiap tahun, menampilkan atraksi budaya adat Kabupaten Wonogiri antara lain :
• Kegiatan ruwatan masal, setiap tahun diminati oleh kurang lebih 200 orang baik oleh masyarakat maupun di luar Wonogiri.
• Jamasan Pusaka Milik Mangkunegara I
• Tari Tradisional khas Wonogiri
TIKET MASUK :                                                    
Hari biasa                              Rp 5.100,00
Hari Libur/besar/.Minggu         Rp 7.600,00
Paket Lebaran                        Rp 9.100,00
TIKET MASUK KENDARAAN :
Bus/ Truck   Rp. 10.000,00
Mini Bus       Rp. 5.000,00
Roda 4         Rp. 3.000,00
Roda 2         Rp. 1.000,00
4.   Pantai Nampu


Beberapa daerah di Indonesia memiliki pantai. Begitu juga dengan kota kecil di bagian tenggara Jawa Tengah ini yaitu Wonogiri. Pantai Nampu namanya, keelokan pantai ini bisa dibilang tak kalah dengan pantai-pantai di Bali. Pantai yang terletak di desa Dringo, kecamatan Paranggupito, Wonogiri ini mempunyai deburan ombak yang cukup besar dan pasir putih yang bersih.

Pantai yang berbatasan dengan Pacitan Jawa Timur ini bisa ditempuh sekitar 2 jam dari Kota Wonogiri. Pantai ini belum begitu dikenali masyarakat karena Pemerintah Daerah setempat kurang begitu mengelola kawasan tersebut, sehingga pantai ini belum banyak dikunjungi wisatawan maupun turis.

Berpuluh-puluh anak tangga harus kita lewati untuk dapat menginjakkan kaki di pasir putih pantai ini. Pantai yang masih perawan ini menyimpan berbagai keeksotisan yang siap memanjakan mata anda ketika berkunjung ke pantai ini. Di sekeliling pantai terlihat tebing-tebing tinggi dan karang-karang di mana ikan yang berwarna-warni tersembunyi di balik karang tersebut. Sungguh panorama yang masih asri. Pantai Nampu ini mempunyai ombak khas pantai selatan sehingga disarankan untuk tidak berenang terlalu jauh, selain ombaknya yang besar, itu karena di pantai ini tidak terdapat pos keamanan.

Setelah lelah bermain di pantai ini, lebih afdalnya Anda bisa mencicipi segarnya es kelapa muda yang merupakan minuman wajib apabila sedang berkunjung ke pantai. Untuk tiket masuk, pengunjung hanya dikenai biaya Rp. 2.000 saja begitu juga dengan biaya parkir Rp.2.000, sangat murah bukan? Bahkan bisa dibilang tak sebanding dengan keindahan pantai biru yang disuguhkan oleh pantai Nampu yang sangat memukau. Tak ada salahnya, pantai Nampu anda jadikan pilihan untuk berlibur bersama keluarga atau teman-teman Anda.






PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari observasi yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Wonogiri yang dikenal dengan julukan “ kota Gaplek “ ini memiliki beberapa museum karst. Yang paling terkenal adalah Museum Karst. Museum Karst ini dinilai sebagai museum terbesar dan terunik di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri terdapat setidaknya 3 museum karst tapi hanya di Wonogiri yang menggambarkan keseluruhan kondisi di Indonesia. Sesuai dengan namanya, karst merupakan istilah dari bahasa Yugoslavia yang merujuk pada wilayah yang terdiri dari batuan yang mudah larut seperti batu gamping. Ada 7 Gua yang mengelilingi Museum Karst ini: Goa Tembus, Goa Mrica, Gua Sodong, Gua Gilap, Gua Luweng Sapen, Gua Sonya Ruri, dan Gua Bunder.
            Selain museum wonogiri juga memiliki barisan pantai yang sangat indah dan beberapa berpasir putih, dengan karang yang khas dan ombak yang indah. Pantai- pantai yang terdapatdi wonogiri antara lain : pantai nampu, pantai sembukan, pantai pringjono, dan masih banyak lagi. Selain pantai referensi wisata lain kota wonogiri yaitu air terjun setren, kahyangan, waduk gajah mungkur.







B.   Saran – saran
1.      Ketika berkunjung ke tempat wisata terutama pantai pastikan kondisi kendaraan Anda  baik, ban motor sebaiknya tidak halus dan belum pernah bocor karena medan yang dilalui belum terlalu baik.
2.      Untuk menhemat pengeluaran Anda bisa membawa bekal sendiri ketika berkujung ke tempat wisata.
3.      Jangan merusak fasilitas yang disediakan dan tetap jaga lingkungan dari sampah.
4.      Lebih baik berkunjug ke pantai bersama teman-teman maupun keluarga karena, kebersamaan akan membuat perjalanan dan rekreasi Anda lebih indah.
5.      Bagi yang ingin berkunjug ke pantai selalu perhatikan penunjuk bahan bakar anda karena ketika melewati perbukitan menuju pantai tidak ada yang menjual bensin.

2 komentar: